WIR@, BANDUNG - Ratusan massa dari Lembaga Swadaya Masyarakat Pemuda Mandiri Peduli Rakyat Indonesia (LSM PMPR Indonesia) berunjuk rasa di kantor Kejaksaan Tinggi Jawa Barat (Kejati Jabar) Jalan Riau, Bandung, Selasa (11/10/14). Mereka mempertanyakan kelambanan penyidikan perkara, dan menduga ada oknum Jaksa main mata dengan mafia tanah.
Dalam aksi ini, pentolan Aktivis Rohimat Joker sempat menampilkan Teatrikal memecahkan Gelas ke kepala diiringi lemparan Kembang 7 rupa. Seketika mengucur deras darah dari kepalanya yang kemudian ditampung ke dalam mangkok. Dengan menggunakan kuas bertintakan darah, Joker menuliskan MAFIA TANAH di badan Jelangkung.
“Kami sangat tahu, bahwa Kejati Jabar adalah orang yang lurus dan baik, jangan sampai ternoda oleh pihak-pihak yang mengambil keuntungan sesaat dan jangan berikan celah “Mafia Tanah” bermain dalam kasus ini. Kami meminta agar Kejati Jabar untuk menindak tegas Oknum yang diduga Main Mata dengan Mafia Tanah, Juga menindak anggotanya bilamana ditemukan indikasi KKN (Kolusi Korupsi Nepotisme-Red)” Teriak Joker dalam orasinya.
Suasana semakin tidak terkendali tatkala para aktivis meminta agar Kepala Kejaksaan Tinggi menemui mereka. Joker kemudian menaiki pagar dan hendak menancapkan tubuhnya, namun usahanya berhasil dicegah.
Petugas kejaksaan kemudian mengizinkan perwakilan aktivis masuk kedalam. Mereka ditemui pejabat teras, diantaranya Asisten Pidana Khusus kemudian menyusul Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, Raja Nafrizal. Dalam pertemuan tersebut sempat terjadi perdebatan, aktivis tetap ngotot bertemu Kejati.
“Sudah beberapa kali kami secara prosedural mencoba menemui Kejati, namun selalu gagal. Sekarang kami minta agar dapat dipertemukan dengan Kepala Kejaksaan Tinggi” Ungkap salah satu Aktivis.
Sayang pemintaan tersebut tidak dapat dipenuhi, karena Kajati Ferry Wibisono sedang berada di Bali. “Nanti Senin depan baru kita agendakan” Ujar Raja.
Terpisah, Raja Nafrizal mengatakan “Kita belum tahu perkara apa ini, nanti kita pelajari bagaimana penanganan, mengenai tersangka Tjia Man Lee. Mungkin ada main mata Oknum, nanti kita telusuri. Kalau kuat pasti kita ajukan. Kami tidak pandang bulu dalam penegakan hukum” Ujar Wakajati usai menemui para pengunjuk rasa.(tim/sjo)
Dalam aksi ini, pentolan Aktivis Rohimat Joker sempat menampilkan Teatrikal memecahkan Gelas ke kepala diiringi lemparan Kembang 7 rupa. Seketika mengucur deras darah dari kepalanya yang kemudian ditampung ke dalam mangkok. Dengan menggunakan kuas bertintakan darah, Joker menuliskan MAFIA TANAH di badan Jelangkung.
“Kami sangat tahu, bahwa Kejati Jabar adalah orang yang lurus dan baik, jangan sampai ternoda oleh pihak-pihak yang mengambil keuntungan sesaat dan jangan berikan celah “Mafia Tanah” bermain dalam kasus ini. Kami meminta agar Kejati Jabar untuk menindak tegas Oknum yang diduga Main Mata dengan Mafia Tanah, Juga menindak anggotanya bilamana ditemukan indikasi KKN (Kolusi Korupsi Nepotisme-Red)” Teriak Joker dalam orasinya.
Suasana semakin tidak terkendali tatkala para aktivis meminta agar Kepala Kejaksaan Tinggi menemui mereka. Joker kemudian menaiki pagar dan hendak menancapkan tubuhnya, namun usahanya berhasil dicegah.
Petugas kejaksaan kemudian mengizinkan perwakilan aktivis masuk kedalam. Mereka ditemui pejabat teras, diantaranya Asisten Pidana Khusus kemudian menyusul Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, Raja Nafrizal. Dalam pertemuan tersebut sempat terjadi perdebatan, aktivis tetap ngotot bertemu Kejati.
“Sudah beberapa kali kami secara prosedural mencoba menemui Kejati, namun selalu gagal. Sekarang kami minta agar dapat dipertemukan dengan Kepala Kejaksaan Tinggi” Ungkap salah satu Aktivis.
Sayang pemintaan tersebut tidak dapat dipenuhi, karena Kajati Ferry Wibisono sedang berada di Bali. “Nanti Senin depan baru kita agendakan” Ujar Raja.
Terpisah, Raja Nafrizal mengatakan “Kita belum tahu perkara apa ini, nanti kita pelajari bagaimana penanganan, mengenai tersangka Tjia Man Lee. Mungkin ada main mata Oknum, nanti kita telusuri. Kalau kuat pasti kita ajukan. Kami tidak pandang bulu dalam penegakan hukum” Ujar Wakajati usai menemui para pengunjuk rasa.(tim/sjo)
Tidak ada komentar: