"Dengan ini dinyatakan Djan Faridz sebagai calon tunggal, dan ditetapkan sebagai ketua umum terpilih periode 2014-2019, pada Muktamar VIII PPP, 30 Oktober sampai 2 November," kata pimpinan sidang, Ahmad Gozali, di lokasi muktamar, Minggu dini hari.
Pernyataan Gozali didukung mayoritas DPW dan DPC yang hadir. Spanduk ucapan selamat terhadap Faridz tiba-tiba dibentangkan di depan arena muktamar.
Sebelumnya, selain Djan Faridz terdapat sejumlah nama yang maju sebagai ketua umum PPP dalam muktamar ini antara lain Ahmad Yani, Ahmad Muqowan, dan Dimyati Natakusumah.
Dalam sambutan pertamanya Djan Faridz, menyampaikan bahwa dia berjanji akan mewakafkan waktu dan hartanya untuk partai dan tidak akan menerima jabatan publik selama memimpin partai.
“Saya akan mewakafkan waktu dan harta saya untuk partai. Saya tidak akan terima jabatan publik. Ditawari jadi menteri pasti tidak saya terima,” ujarnya.
Djan Faridz juga mengajak kepada seluruh kader PPP untuk tidak berubah arah supaya bisa bangkit bersama-sama melawan pihak yang berusaha menghancurkan PPP.
“Kita akan berjuang. Tapi perjuangan di DPP tidak mungkin berhasil tanpa bantuan saudara-saudara saya di DPW dan DPC. Tolong jangan berubah arah,” ujar Faridz.
Dia lalu menyatakan akan membawa PPP tetap di Koalisi Merah Putih. Menurut dia, dengan terus bersama Koalisi Merah Putih, ada celah bagi PPP untuk memimpin daerah melalui UU Pilkada.
“Ada 1.100 jabatan daerah yang terbuka untuk kita. Saya mengimpikan ketua DPC PPP menjadi bupati atau gubernur,” katanya. (*)
Tidak ada komentar: