WIR@-JAKARTA: Guna penerapan Kurikulum 2013 secara masif di tahun pelajaran 2014/2015, Juli mendatang, maka yerhitung mulai tahun ajaran baru 2014-2015 nanti, para siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) akan memperoleh buku pelajaran untuk Kurikulum 2013 secara gratis, tanpa membayar sepeserpun.
“Di hari pertama sekolah, siswa akan menerima minimal enam buku pelajaran untuk SD dan SMP,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh usai menyampaikan paparan Kurikulum 2013 pada calon instruktur nasional, di Sorong, Papua Barat, Jumat (9/5).
Menurut Mendikbud, ia perlu menyampaikan pengumuman pembagian buku Kurikulum 2013 gratis itu secara terbuka, agar tidak terjadi pungutan, termasuk pungutan transportasi dari dinas ke sekolah, dari toko ke sekolah atau apapun.
Buku yang disiapkan untuk Kurikulum 2013, lanjut Mendikbud, dari segi kualitas tidak kalah dibandingkan dengan buku yang dijual di pasaran. Smentara dari jumlah halaman, buku paling tipis akan terdiri dari 112 halaman, dengan kertas putih.
“Saya buktikan dan saya jamin buku kurikulum baru kualitas baik. Ada 8 tema kelas 1 SD, harganya kisaran atau rata-rata Rp 8.000, itu sudah sampai di sekolah. Untuk Matematika sebanyak 400 halaman, paling mahal harganya Rp 18 ribu, di luar bisa Rp 70 ribu,” terang Mohammad Nuh.
Mengenai mekanisme pengadaan buku tersebut ke sekolah, Mendikbud M. Nuh mengemukakan, sekolah bisa langsung memesan ke percetakan sesuai dengan kebutuhan di sekolahnya, tidak perlu melalui dinas pendidikan kabupaten/kota.
Menurut Mendikbud, secara keseluruhan kebutuhan dana untuk pencetakan buku Kurikulum 2013 mencapai Rp 2,1 triliun. Namun ia memastikan, pendanaan untuk ini sudah dimasukkan dalam mekanisme Bantuan Operasional Sekolah (BOS) buku ‘on top’.
Mendikbud menjelaskan, dari hasil data dan pengamatan yang dilakukan Kemdikbud, kebutuhan sekolah untuk pengadaan buku adalah 5-10 persen dari dana BOS. “Dari situlah maka kenapa kita berikan yang namanya BOS buku, on top dari BOS itu sekitar 10 persenan. Sehingga BOS tidak semuanya dipakai untuk beli buku kurikulum tadi itu,” pungkas Mendikbud. (tim)
Index Berita
Features
Opini
Tekno
Lingkungan
Topik Berita
Nasional
Hukum
Daerah
Politik
Ekbis
Capres
Pilpres
Kesehatan
Korupsi
Pendidikan
Tekno
Feature
Etalase
Galeri
Kriminal
Pemilu
Video
Hiburan
Internasional
Opini
Selebrita
Sosok
Teroris
Wisata
Caleg
Internet
KPK
Kolom
Lingkungan
Otomotif
Pilgub
Bali
Banten
Budaya
Jatim
Kesra
Lampung
Media
Samsung
Susno Duadji
TV
Ujian Nasional
Aceh
Ayu Azhari
Bandung
Bandung Raya
Bansos
Batam
Bill Clinton
Bogor
Buruh
Century
Dada Rosada
Densus 88
Djoko Susilo
E-ktp
Edi Siswadi
Facebook
Garuda
Gaya Hidup
Gerhana
Gmail
Golkar
Habibie
Hambalang
Harry Tanoesudibyo
Hepatitis
Honda
Iklan
Imunisasi
Jaksa
Jateng
Jawa Timur
Jeffry Al Buchory
KASAD
KPI
Kabupaten Bandung
Kejaksaan
Kudus
Letjen Moeldoko
Limau Gadang
Mazda
Mentawai
Militer
Mudik
Narkoba
OKU
Pekanbaru
Penganiayaan
Penyiaran
Pilwalkot
Polri
Ponorogo
Prabowo
Puskesmas
SIM
Serang
Sumsel
Sutarman
Suzuki
TNI
Tokoh
Twitter
UN
Udang
Way Kambas
Yahoo