JAKARTA - Kondisi ekonomi makro yang kurang menguntungkan dengan melemahnya pertumbuhan ekonomi dan anjloknya nilai tukar rupiah, rupanya tidak membuat Toyota Indonesia kehilangan semangat merealisasi komitmen investasi.
Setelah menuntaskan penambahan kapasitas produksi perakitan pada 2013, Toyota akan segera membangun pabrik mesin keduanya di Indonesia.
"Semua persiapan sudah selesai. Jika tidak ada halangan berarti, bulan ini kami akan segera merealisasi pembangunan fisik pabrik mesin kedua di Indonesia," kata Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Masahiro Nonami dalam keterangan tertulis hari ini.
Menempati lahan seluas 150 ha di kawasan industri Karawang Jabar Industrial Estate (KJIE), Karawang Barat, Jawa Barat, pabrik ini akan menjadi salah satu pabrik basis produksi mesin penting bagi Toyota global.
Nilai investasi diperkirakan mencapai Rp2,3 triliun dan akan membuka lebih dari 600 lapangan kerja baru di tahap awal.
Lokasi ini sengaja dipilih karena berdekatan dengan dua pabrik perakitan Toyota, Karawang Plant I dan Plant II yang berada di Kawasan Industri Karawang International I ndustrial City (KIIC).
Bagi industri nasional, kata Nonami, kehadiran pabrik Toyota menjadi buktiki bawah Indonesia bukan hanya mempunyai prospek pasar, tapi juga punya potensi besar sebagai negara tujuan investasi manufaktur berteknologi tinggi.
"Ini juga menjadi sinyal kuat industri manufaktur Indonesia telah siap dan mampu menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi ke depan dengan nilai tambah tinggi," ujarnya.
Perangkap Menengah
Kesiapan industri manufaktur menjadi sangat penting dalam upaya menghindari perekonomian nasional tidak terjebak ke dalam middle income trap.
Untuk bisa terhindar dari situasi middle income trap tersebut, menurut Bappenas, sampai 2030 mendatang Indonesia harus mampu memacu pertumbuhan investasi sampai 40 persen per tahun dan meningkatkan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia seperti melalui pengembangan industri berbasis teknologi tinggi.
Salah satu peluang terbesar saat ini adalah melalui industri otomotif. Jadi kata Nonami, tidak berlebihan jika langkah Toyota sebagai produsen otomotif terbesar dunia dapat menstimulus prinsipal otomotif lainnya meningkatkan pendalaman industri di bidang teknologi tinggi. (rls)
Index Berita
Features
Opini
Tekno
Lingkungan
Topik Berita
Nasional
Hukum
Daerah
Politik
Ekbis
Capres
Pilpres
Kesehatan
Korupsi
Pendidikan
Tekno
Feature
Etalase
Galeri
Kriminal
Pemilu
Video
Hiburan
Internasional
Opini
Selebrita
Sosok
Teroris
Wisata
Caleg
Internet
KPK
Kolom
Lingkungan
Otomotif
Pilgub
Bali
Banten
Budaya
Jatim
Kesra
Lampung
Media
Samsung
Susno Duadji
TV
Ujian Nasional
Aceh
Ayu Azhari
Bandung
Bandung Raya
Bansos
Batam
Bill Clinton
Bogor
Buruh
Century
Dada Rosada
Densus 88
Djoko Susilo
E-ktp
Edi Siswadi
Facebook
Garuda
Gaya Hidup
Gerhana
Gmail
Golkar
Habibie
Hambalang
Harry Tanoesudibyo
Hepatitis
Honda
Iklan
Imunisasi
Jaksa
Jateng
Jawa Timur
Jeffry Al Buchory
KASAD
KPI
Kabupaten Bandung
Kejaksaan
Kudus
Letjen Moeldoko
Limau Gadang
Mazda
Mentawai
Militer
Mudik
Narkoba
OKU
Pekanbaru
Penganiayaan
Penyiaran
Pilwalkot
Polri
Ponorogo
Prabowo
Puskesmas
SIM
Serang
Sumsel
Sutarman
Suzuki
TNI
Tokoh
Twitter
UN
Udang
Way Kambas
Yahoo