Flickr

» » Kasus Kebun Binatang Surabaya Bergulir ke KPK

SURABAYA - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengaku sampai saat ini belum mengetahui penyebab raib dan tewasnya sejumlah satwa di Kebun Binatang Surabaya beberapa waktu lalu. "Kalau Kementerian Kehutanan itu yang penting pengawasan. Yang kelola kan badan usaha milik daerah. Besok akan dibahas solusinya," kata Zulkifli Hasan Senin malam, 20 Januari 2014.

Sejauh ini Zulkifli belum bisa memberi keterangan mengenai sejauh mana tingkat efektivitas pengawasan pemerintah terhadap Kebun Binatang Surabaya. Zulkifli menilai upaya yang dilakukan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sudah bagus, yakni dengan mengucurkan sejumlah dana dan mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi. Namun, diakui Zulkifli, memang tidak mudah untuk mengubah budaya yang sudah melekat 100 tahun itu. Menurut dia, pengurangan pegawai pengelola Kebun Binatang nahas itu kemungkinan bisa menjadi solusi. (Baca juga: Sebagian Satwa Limpahan Kebun Binatang Surabaya Mati)

Zulkifli juga mengatakan tidak ingin mengintervensi tim penyidik perihal dugaan penyebab masalah di Kebun Binatang Surabaya itu. Menurut dia, hal tersebut merupakan kewenangan pemerintah Surabaya. "Itu (dugaan) biar tim penyidik. Saya enggak mau intervensi. Biar pemerintah Surabaya yang lihat," ujarnya.

Menurut Zulkifli, kebun binatang sejatinya dibuat seperti habitat asli satwa dengan pemberian tempat dan makanan yang memenuhi kaedah konservasi. Hal itu agar hewan tetap sehat dan sejahtera agar tidak melanggar hak-hak satwa. Namun, untuk membuat kebun binatang benar-benar seperti di alam, kata dia, memang memerlukan waktu.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kemarin mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi. Dia mengatakan ingin mengajak KPK berdiskusi soal Kebun Binatang Surabaya. "Saya sudah lapor polisi dan polisi sudah menyelidikinya. Tapi masalahnya belum selesai dan saya tak tahu harus mendatangi lembaga apa lagi," kata Tri di halaman gedung KPK, Senin, 20 Januari 2014. (Baca juga: Perhimpunan Kebun Binatang: Pebisnis Incar KBS)

Sengkarut kebun binatang itu bermula saat ditemukannya banyak satwa yang berstatus dilindungi negara "hilang". Satwa-satwa itu sudah hilang sejak kepengurusan Tim Pengelola Sementara KBS. Ada 483 satwa yang hilang atau ditukar dengan mobil.

Tercatat pada awal Juni 2013, sebanyak 49 satwa KBS dipindahkan ke Taman Satwa Mirah Fantasia, Banyuwangi. Kompensasi yang didapat KBS berupa dana sebanyak Rp 640 juta sebagai pengganti biaya angkut jerapah jantan yang diperoleh KBS dari Kebun Binatang Berlin. (Baca juga : Soal Satwa KBS, Menteri Panggil Risma dan Soekarwo )

Selain itu, pada 28 Juni 2013, ada 39 satwa KBS ditukar dengan kendaraan operasional. Penukaran itu dilakukan dengan pihak lembaga konservasi Lembah Hijau yang berada di Bandar Lampung. Kompensasi penukaran berupa mobil Innova bekas dan motor sebagai kendaraan operasional KBS. "Kan, enggak boleh satwa ditukar dengan mobil atau motor. Satwa hanya boleh ditukar dengan satwa," ujar Risma.(tpo)

«
Posting Lebih Baru
»
Posting Lama